Rabu, 14 Desember 2011

Beberapa Saat Pasca Bencana (kisah dari Istana Presiden)


Hey...!Ajuuudaaaaaaan!

 Ya Pa! 

Ada gempa dan Tsunami menimpa wilayah barat Indonesia. 
Sangat Parah.
Cepat sekarang juga kamu kepasar Glodok! Medan, Batam, Singapur.

Lho koq, bencananya di Sumatra kok malah kesana? 

Disana, Ada ribuan chainblock (hoist) atau takel dipasar glodok
Ada ribuan generator set (genset mini) dipasar glodok
Ada ribuan meter sling (tali kawat baja) dipasar glodok.
Ada ribuan mesin pemotong pipa.
Ada ribuan mesin las,
Ada ribuan filter air, dll, ini daftarnya!
Beli dan kirimkan ketempat bencana. Cepaaat!

Mengangkut nya bagaimana Pa? 

Aduh lambat sekali jalan fikiranmu, Ada ratusan helicopter milik pemerintah 
dan swasta, kalo perlu pinjem & sewa ke negri tetangga, Kirim peralatan
tersebut melalui udara. (1/2 hari harus sudah sampai). (Makanya punya
pabrik kapal terbang jangan didemo melulu dan jangan ditutup! Ini mah malah
dijadiin pabrik panci penggorengan....Kamu bisa naik panci ke tempat bencana!
Udah tau negara kita kan negri kepulauan, malah ga sadar juga!)

4 JAM SETELAH BENCANA ,
Pak Presiden barang-barang telah sampai ditempat bencana.

Intruksikan.... 
Potong pipa-pipa jembatan yang rusak, las dan jadikan konstruksi segitiga.
seperti teknik sederhana tukang penggali sumur bor, gantungkan chain blok
dan angkat puing-puing berat. Bersihkan puing-puing kecil. Kumpulkan
mayat-mayat. Korban agar bencana alam ini tidak bertambah dengan bencana
penyakit.
Ikatkan chainblock pada pohon pohon dan tarik puing-puing berat lalu
bersihkan puing-puing kecil.
Kumpulkan mayat-mayat korban sebelum membusuk dan menjadi bencana
penyakit.
Segera bungkus dan makamkan.

Hey kamu ahli medis, ambil sample DNA setiap korban dan simpan dalam toples kecil...untuk pendataan nanti. Beri label pada sampel,sesuai posisi penguburan, agar kelak keluarga mereka bisa berjiarah kemakamkeluarga mereka dengan tepat.
Hey mentri transportasi.... 
Kirimkan montir-montir, Angkat puing-puing yang menimbun kendaraan yang masih layak pakai, Betulkan mobil, dan jadikan alat angkut untuk mengangkut mayat. (sehari harus dapet 50 mobil)

Ada ratusan buldoser, escapator, beqoe mini dipabrik-pabrik seperti United  traktor, Indotruck, Komatsu dll.
Disasembly, (preteli) kirim melalui helikopter beserta mekaniknya, Rakit ditempat bencana (4 jam harus selesai) Bersihkan jalan-jalan., supaya jalan segera lancar!

Ada ratusan pabrik plastik,  Kirim karung plastik tahan bocor jumbo bag,Jejerka n 100 karung plastik jumbo bag tersebut isi air dan filter......
3 jam sudah dapat air bersih.....

Ada puluhan pabrik textil,  Kirim untuk pembungkus mayat.

Hai pasukan Zeni tempur....ini lah pertempuran sesungguhnya Ayo kerahkan tenagamu... untuk mebersihkan bencana ini...

Ajudan, kemana mahasiswa....yang biasanya demo......! ayo bantu pasukan ABRI...

Wah kayaknya ngga bisa tuh pa, mahasiswa kita terlalu banyak yang kuliah dijurusan Politiknya.
Jadi kalo disuruh masalah teknik begini mereka kayaknya kurang bisa diandalkan, paling bisa turun kejalan untuk minta sumbangan.....

Aduh.... kenapa negara ini malahan banyakan calon politikusnya dibanding insinyurnya sih... emangnya mau jadi apa negara ini.sekarang kan jaman industri dan teknologi..... apakah pemuda kita pada kurang gizi jadi ga mau belajar iptek.
Hey ajudan bilang kementri kebudayaan dan pendidikan untuk merevisi program pendidikan, seusai bencana ini.

Ajudan, kemana mentri IPTEK? masa skala pencatat kita jauh banget bedanya dengan data diluar negri? ngga dikalibrasi apa?malu saya! Mesin itu kan Cuma kaya komputer yang dikasih jarum.... komponen listrik dan elektroniknya banyak dipasar glodok.... masa ngga bisa bikin sih?

Hai Pemberontak Separatis! Turun kamu dari gunung! Bantu saudara-saudaramu! 

Pa Presiden..... Darimana Duitnya? Biayanya?

Potong gaji saya, juga seluruh karyawan yang ada diindonesia sebesar 5.000 rupiah, Termasuk gaji pegawai negri, anggota dewan dan mentri.
Tahun depan setiap orang wajib pajak, pajaknya dikurangi 5000 rupiah, untuk penggantian sumbangan mereka saat ini.
Laporkan ini pada dinas pajak.
Ada berapa menurut sensus?

Ada sekitar 6o juta orang pak! 

Ada 60 juta pegawai negri, swasta, pengusaha, buruh, 
60.000.000 x 5.000 = 300.000.000.000. rupiah. Cukuplah untuk sementara.....
Selanjutnya kita fikirkan lagi! Yang penting kita tolong saudara kita yang terkena bencana saat ini juga.

Kalo mereka protes?! 

Katakan pada buruh-buruh itu...Ini keadaan darurat! Sadarkan mereka bahwa Pabrik berdiri karena ada pembangunan negara ini. Kalo mereka tidak setuju suruh pergi dari Indonesia!
Hai Hakim Mahkamah tertinggi! Kamu jangan bengong aja! Sita harta kekayaan koruptor yang telah terbukti!
Berikan pada Dep-Kes, Dan belikan makanan dan obat-obatan.
Cepaaaaaaaat......!

Kalo diselewengkan?
  
Kalo ada yang menyelewengkan sumbangan walau hanya 1000 rupiah, dari sumbangan ini, Catat dan audit yang benar, Bulan depan kita adakan Hukum gantung massal bagi para penyeleweng dana tersebut ! Catat itu dan siarkan kemedia masa biar para pencatut ngeri!
Hey ajudan! Ngomong-ngomong pada kemana para anggota DPR & MPR, dan  para pengamat politik...

Ngga tau kemana pa! 

Huh! Mestinya mereka berkumpul dan sidang darurat, paling tidak mereka kan bisa membahas rencana-rencana untuk apa-apa yang bisa dilakukan pasca bencana.
Ajudan, ngomong-ngomong.... apakah tenda-tenda sudah dikirim. 

Belum pa! eh sudah..... tapi sedikit dan bocor-bocor! 

Lho kan ABRI mestinya punya banyak.... 

Ah bapak, lupa ya, kan budget mereka sedikit. Beli pesawat aja duitnya harus 
pake rempah-rempah. Itupun diprotes, dikorup juga lagi....

Ah kamu bisa saja, Duh....pusing! tahun 2034 aja begini susah. Apalagi dulu ya!
Sekarang juga! cepat segera bertindak. Jangan sampai mereka rusuh karena lapar dan putus asa, nanti malah anarkis!

Pagi- pagi di HARI KETIGA 
Pa Presiden, semua sudah terkendali dan berjalan lancar!

Hmmm bagus....dan sangat cepat! 
Umumkan pada rakyat dan ucapkan terima kasih, bahwa berkat kerjasama seluruh rakyat, bencana besar ini cepat pulih..
Ajudan apakah kamu bawa data ada berapa daerah rawan sih di Indonesia? 

Ada pa' seluruh barat Indonesia adalah rawan gempa, selatan juga sama, 
tengah juga, timur juga, gunung berapi juga ratusan....dan mulain ada yang
batuk-batuk, tadi malam malah ada longsor di Jawa tengah.

Aduh..... ono opo neng Negri ini rek...!ternyata negri kita....sama rawannya dengan Jepang... tapi koq orang-orangnya ngga pinter seperti orang jepang?

Pa.. ada yang demo tuh didepan Istana.....

 Ajudaaaaaaan..... saya pusing.!!! ngurusin bangsa ini. 

Sabaaar Pa, jangan mengeluh....nanti diliput media masa lho... 
Disinilah pungsi bapak sebagai presiden, Harus tegar, sigap, cepat, cerdas,
energik, imaginatif, inovatif.....

Sok tau kamu ajudan! 

Maaf pa, 

Tapi kamu benar....! saya senang kamu jadi ajudan saya, tidak salah saya mengangkatmu jadi ajudan saya,
Sekarang Ayo ikut saya kelapangan lagi untuk memimpin pertolongan!

Tapi disana juga banyak pemberontak lho pak !

Siapkan paswalpres yang banyak dong! 

Siap pak! 


Demikian sekelumit rekaman perbincangan antara presiden Indonesia 
ke 12 dan ajudannya.
Senin pagi, Jakarta 27 Desember , tahun 2034.
Ditahun 2034, Peralatan yang diperlukan bila ada Tsunami sudah didata lengkap.
Jadi, presiden cuma tingal tereak aja, maka hanya dalam beberapa menit ajudan dengan cepat memforwad intruksi presiden keseluruh jajaran.
Presiden tahun 2034 orangnya pinter mekanik, kontruksi, ekonomi, inovatif, futuristik, dll, yang milih juga pinter-pinter.
Wah, Hebat dan serba cepat deh pokoknye! 
Karena presiden yang hebat adalah presiden yang sigap dan cerdas dikala "krisis" Kalo sedang masa damai dan makmur.... rakyat pada bisa and pinter mengatur diri-sendiri.
Sebaiknya Rakyat dan Presiden Indonesia 2011 juga mencontohnya.

Salam hangat, dan ucapan rasa duka yang amat dalam bagi saudara kita  yang tertimpa musibah bencana...
Calon presiden Indonesia ke 12. (th2034). 
semoga dimasa depan negeri ini sangat siap dalam menghadapi bencana, 
seperti kisah di atas ...

KURIKULUM PENGETAHUAN BENCANA



Pengetahuan Pengurangan Risiko Bencana Diintegrasikan ke Kurikulum
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan mengintegrasikan pengetahuan pengurangan risiko bencana (PRB) ke dalam kurikulum. Siswa mulai jenjang sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah atas (SMA) akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang tepat untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana.

Selain itu, mereka akan turut serta dalam mengurangi risiko bencana. Kebijakan Kemendiknas tersebut tertuang melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No. 70a/SE/MPN/2010 tentang Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah. Dalam surat edaran itu Mendiknas mengimbau kepada seluruh gubernur, bupati, dan walikota untuk menyelenggarakan penanggulangan bencana di sekolah melalui tiga hal.

Pertama, pemberdayaan peran kelembagaan dan kemampuan komunitas sekolah. Kedua, pengintegrasian PRB ke dalam kurikulum satuan pendidikan formal, baik intra maupun ekstrakurikuler. Adapun imbauan ketiga adalah membangun kemitraan dan jaringan antarpihak untuk mendukung pelaksanaan PRB di sekolah.

Sekretaris Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendiknas, Bambang Indriyanto, menyampaikan, secara intuisi setiap orang mempunyai naluri untuk menyelamatkan diri dari bencana. Namun, kata dia, dengan berpengetahuan untuk menyelamatkan diri secara cerdas dan sistematis maka dapat mengurangi risiko bencana.

"Dalam penyelamatan juga akan terlihat solidaritas dalam berempati dan simpati dari siswa ketika terjadi bencana alam," kata Bambang dalam Sosialisasi Surat Edaran Mendiknas tentang Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah di Gedung Kemendiknas, Kamis (29/7).

Bambang menjelaskan, pengintegrasian materi dilakukan pada tingkat topik bahasan sehingga tidak membebankan dan tidak berpengaruh pada standar isi. Menurut dia, kalau menambah dan mempengaruhi standar isi artinya merubah peraturan perundang-undangan.

Bambang mencontohkan, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan geografi, siswa mendapatkan pengetahuan tentang gempa tektonik dan vulkanik. "Siswa diharapkan tidak hanya memahami, tetapi mempunyai kompetensi," ujarnya.

Contoh lain, lanjut Bambang, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada konteks kehidupan bersama saat terjadi bencana. Siswa dapat mengembangkan rasa simpati dan empati. Kemudian pada mata pelajaran Kewarganegaraan topik bahasan hak dan kewajiban warga negara. "Dalam kehidupan berdemokrasi kita sisipi saat bencana banjir,'' jelasnya.

Bambang menyebutkan, pembelajaran tentang bencana diprioritaskan di Bengkulu, Sumatra Barat, DIY, Jawa Tengah, Bali, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. ''Adapun topik bencana yang dikenalkan meliputi gempa, tsunami, banjir, kekeringan, dan kebakaran,'' tandasnya.

10 Fakta Tentang Tsunami


Kata 'tsunami' berasal dari bahasa Jepang, dan diterjemahkan sebagai 'gelombang pelabuhan'. Tsunami dulu disebut 'gelombang pasang', tetapi istilah tersebut penggunaannya oleh ilmuwan telah bergeser.
http://ansard.files.wordpress.com/2008/05/tsunami12_04.jpg

1. Tsunami terdiri dari serangkaian gelombang yang dikenal sebagai kereta gelombang, bukan gelombang tunggal. Untuk tsunami yang besar, gelombang ini tiba-tiba dan yang pertama tidak selalu yang terbesar.

2. Sebagian besar tsunami disebabkan oleh gempa bumi bawah laut. Gempa bumi berkekuatan 8,0 sebagai penyebab bencana Samoa, menurut US Geological Survey. Sebuah gempa bumi bisa menyebabkan tsunami jika memiliki kekuatan yang cukup dan berada di kedalaman air yang memadai.


3. Sekitar 80 persen dari seluruh tsunami terjadi di Samudera Pasifik.

4. Teori gempa bumi bawah laut yang berada dibalik tsunami pertama kali dikemukakan oleh sejarawan Yunani kuno Thucydides, pada tahun 426 SM, dalam bukunya “History of the Peloponnesian War.”

5. Letusan gunung berapi, tanah longsor besar, dampak meteorit dan ledakan nuklir bawah laut juga dapat menyebabkan tsunami, seperti juga siklon tropis atau kondisi cuaca lainnya. Sebuah tsunami yang disebabkan badai dikenal sebagai 'meteotsunami'seperti peristiwa hancurnya Burma pada 2008.

6. Terlepas dari ukuran gelombang besar ketika mereka menyentuh tanah, amplitudo (tinggi gelombang) dari tsunami sedikitnya tiga meter di laut terbuka, sedangkan panjang gelombang (jarak antara dua puncak) sepanjang 120 mil. Pada titik ini Tsunami akan mencapai kecepatan lebih dari 500 mph.

7. Ketika tsunami mencapai air dangkal, gelombang mengecil dan menjadikan panjang gelombang pendek, namun amplitudonya menjadi lebih tinggi. Gelombang kemudian melambat, walaupun demikian ia masih memiliki kecepatan sekitar 50 mph.

8. Menduga tsunami sudah dekat sangatlah mustahil. Dalam beberapa kasus, peringatan alam dapat terlihat pada saat air di sepanjang pantai tiba-tiba surut, dalam sebuah fenomena yang disebut drawback. Ini terjadi ketika sebuah palung tsunami mencapai tanah sebelum gelombang memuncak.

9. Seorang gadis Inggris berusia 10 tahun, Tilly Smith pernah menyelamatkan hampir seratus jiwa dengan pengetahuannya saat menjelang tsunami Samudera Hindia pada 2004.

10. Dia telah belajar tentang drawback dalam pelajaran geografi dan memperingatkan keluarganya kemudian berantai kepada orang lain. Ia berkesempatan pidato di PBB dan memiliki sebuah asteroid yang dinamai 20002 Tillysmith.

Teknik Evakuasi Korban


 Teknik Evakuasi adalah upaya pemindahan korban dari lokasi kejadian yang berbahaya ke tempat yang memadai untuk diberi pertolongan atau untuk ditindaklanjuti dengan kondisinya guna kelangsungan hidupnya. Dalam melakukan evakuasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu situasi dan kondisi dalam evakuasi, kondisi korban dan kondisi penolong sendiri. Hal utama yang perlu diperhatikan sebelum  melakukan evakuasi yaitu kontrol keadaan korban secara medis, tapi tetap disesuaikan dengan kondisi trauma korban. Ketiga keadaan tersebut pada akhirnya mengharuskan kita untuk memilih maneuver evakuasi yang  khas, seperlunya, dengan tidak membuang waktu!

1. Aturan
umum tentang evakuasi :
 ~ Perhatikan kondisi korban, apakah
mengalami cedera atau trauma yang   membutuhkan kehati-hatian dalam
pengevakuasian.
 ~ Bila mungkin,
terangkan kepada korban apa yang akan dilakukan, agar  dapat  bekerjasama.
 ~ Jangan pindahkan korban sendiri
kalau bantuan belum tersedia.
 ~ Jika beberapa orang melakukan evakuasi, 1 orang
memberikan  komando
 ~ Angkat
dan bawa korban dengan benar agar tidak mengalami cedera  otot/sendi
 ~ Jangan abaikan
keselamatan penolong sendiri.

2. Aturan dalam mengangkat dan menurunkan korban :
 ~ Tempatkan
posisi kaki senyaman mungkin, salah satu kaki ke depan  guna menjaga keseimbangan
 ~ Tegakkan badan
dan tekukkan lutut
 ~ Pegang korban / balut dengan
seluruh jari tangan
 ~ Usahakan berat korban yang
diangkat dekat dengan penolong
 ~ Jika
kehilangan keseimbangan / pegangan, letakkan korban, atur posisi  kembali, lalu mulai
kembali mengangkat.

3. Hal-hal yang harus diperhatikan bila membawa korban
dengan tandu :
 ~ Tandu
diperiksa dari kerusakan, dicoba apa mampu menahan berat  korban
 ~ Korban tidak sadar yang dibawa ke
tempat jauh, sebaiknya selalu diikat
 ~ Penolong yang paling berpengalaman, memberi
komando untuk tiap  gerakan
 ~ Kaki korban
selalu di depan, kecuali pada keadaan :
 # Korban
cedera tungkai berat menuruni tangga / turun di  tempat yang miring
 # Korban hipotermia,
menuruni tangga/turun di tempat yang miring
 # Korban dengan stroke/kompresi otak tidak boleh
di angkat  dengan
kepala lebih rendah dari kaki

4. Cara mengusung korban :
Satu orang penolong :
Ø Mengusung untuk jarak
dekat
Cara menarik
penderita untuk jarak pendek Cara ini hanya dilakukan apabila sudah pasti tidak
ada tanda-tanda patah tulang leher, tulangBelakang, tulang tengkorak, dan gegar
otak.
Ø Tongkat manusia
1. Anda berdiri di
samping korban pada sisi yang cedera atau lemah. Lengannya dilingkarkan di bahu
anda dan peganglah tangan atau pergelangan tangannya.
2. Lengan anda yang satu lagi melingkar di pinggang korban,
dan pegang baju atau pinggangnya.
3. Langkahkan kaki yang sebelah dalam dan berjalan
disesuaikan dengan kecepatan korban. Tongkat atau dahan kayu dapat menjadi
penompang tambahan. Korban harus ditenangkan.
Ø Mengusung korban yang sadar tetapi tidak  dapat
berjalan sendiri
 Cara mengusung korban yang tidak mampu
berjalan sendiri dan lemas. Meskipun sadar, korban hanya mampu menggantungkan
tangannya secara pasif ke leher penolong.
Ø Cara mengendong
1. Anda jongkok di samping korban, selipkan
lengan di sekitar tubuhnya, di atas pergelangan tangan.
2. Selipkan lengan yang satunya di bawah
paha korban. Badannya dipeluk kearah anda dan angkat.
Ø Cara ditarik
1. Letakkan tangan korban menyilang pada dadanya. Anda
jongkok di belakang korban, pegang melalui ketiak, dan angkat.
2. Jika korban bisa
duduk, silangkan lengannya pada dada.
Pegang
pergelangan tangan melalui ketiak dan angkat.
3. Jika korban memaai jaket , lepaskan
kancingnya, dan tarik jaket ke bawah kepalanya. Pegang jaket melalui bahunya
dan angkat.
Ø Mengusung melalui lorong
sempit
 Mengusung korban yang pingsan melalui
lintsan yang sempit ( misalnya terowongan atau di lorong kapal). Tangan korban
diikat dan digantungkan pada leher penolong.
Ø Mengangkat penderita yang tidak sadar  dengan
cara katak
 Korban ditidurkan diatas punggung
penolong, kemudian penolong berjalan merangkak
Ø Mengusung dengan selimut pada korban pingsan
 Mengusung
korban yang pingsan dengan selimut yaitu korban yang seharusnya diusung dengan
usungan.
Dua orang penolong
:
Ø Mengusung korban dengan menggunakan tangan sebagai tandu,
 dikerjakan oleh dua orang
Ø Kursi dua tangan
1. Jingkokkan kedua sisi korban, silangkan lengan dipunggung
korban dan pegang ikat pinggangnya.
2. Kedua lengan yang lain diselipkan bawah
lutut korban, dan penolong saling memegang pergelangan tangan. Lengan yang
saling memegang dibawa ke pertengahan paha korban.
3. Bergeraklah mendekati korban, punggung tetap lurus,
bangkit pelan-pelan dan jalan bersama-sama.
Ø Mengangkat depan belakang
1. Korban didudukan dan tangannya disilangkan pada dada
2. Jongkok di belakang
korban, selipkan lengan melalui ketiak korban dan pegang pergelangan tangannya
kuat-kuat
3. Penolong jongkok di samping korban dan lengannya di
selipkan di bawah paha korban
4. Bekerja secara serentak, bangkit
pelan-pelan dan berjalan.
 Catatan : jangan melakukan cara ini pada cedera lengan
atau  bahu
Ø Kursi pengangkut
 Mengusung korban
dengan  menggunakan kursi sebagai  tandu.
Ø Kursi
sebagaitandu pada  lorong yang sempit.
Tiga
orang penolong :
Ø Cara meletakan tangan untuk mengusung korban yang  seharusnya diusung dengan usungan
5. Cara mengangkat tandu :
Langkah-langkah
dalam mengangkat tandu :
Seorang pengangkat berdiri di keempat ujung tandu. Jika ada tiga orang, dua berdiri dekat
kepala dan satu pada kaki
Seorang pengangkat berdiri di keempat ujung tandu. Jika
ada tiga orang, dua berdiri dekat kepala dan satu pada kaki. Semua pengangkat
jongkok dan memegang mengikuti aba-aba, bangkit serentak dan berdiri memegang
tandu secara rata
Aba-aba berikutnya semua pengangkat melangkahkan kaki
sebelah dalam dengan langkah pendek
Untuk menurunkan korban, para pengangkat berhenti kalau
ada aba-aba. Pada aba-aba berikutnya semua jongkok dan meletakkan tandu
hati-hati.
Cara
mengangkat tandu yang baik :
Mengangkat dan
menurunkan tidak boleh salah, baik korban maupun anda sendiri.
Anda harus selalu menggunakan otot
seperti paha, pinggul dan bahu dengan mengikuti peraturan berikut :
 #
Tempatkan posisi kaki anda senyaman
mungkin
 #
Salah satu kaki agak ke depan
 # Posisi
seperti ini berguna untuk   menjaga
keseimbangan.
 # Tegakkan badan dan lekukkan
lutut anda
 # Usahakan berat
korban yang anda angkat dekat dengan anda.
 # Bila anda mulai kehilangan keseimbangan,
rendahkan korban  aturlah            posisi atau pegangannya kembali jika perlu, lalu mulailah mengangkatnya.

Tandu Buatan Sendiri
Meskipun dalam keadaan darurat kita bisa membuat tandu,
tetapi sebaiknya ditunggu sampai bantuan dan peralatan khusus datang. Jika anda
harus memindahkan korban ke tempat terlindung, tandu dapat dibuat dari
permukaan yang keras seperti pintu, tongkat, atau papan iklan. Dapat juga
dengan menyisipkan tiang melalui lengan jaket atau anorak.
Kekuatan tandu harus selalu dicoba dulu
sebelum digunakan.
Selimut Pengangkat
  1. Selimut digulung menurut panjangnya sampai setengah
         dari lebarnya dan letakkan di samping korban. Korban digulingkan pada
         sisinya dan selimut digulung di bawah punggungnya.
  2. Korban digulungkan kea rah selimut dan samping. Gulungan
         selimut dibuka hingga korban tepat berbaring diatasnya.
  3. Selimut yang
         telah terbuka digulung kearah korban dengan erat dan gulungan ini sebagai
         pegangan bagi pengangkat.
  4. Dua pengangkat
         jongkok di kedua sisi korban pada tubuh dan kakinya.
    Gulungan dipegang dengan kuat.
  5. Keempat
         pengangkat mengangkat korban serentak dengan cara mencondongkan badan ke
         belakang lalu meluruskan lutut.
Menggunakan Satu Selimut:
  1. Selimut terbuka diletakan diagonal diatas tandu,
         sehingga ujung-ujungnya mengantung di pinggir, atas, dan bawah tandu.
  2. Korban
         diletakkan ditengah tandu. Terangkan apa yang akan anda lakukan. Ujung
         yang menggulung ditutup pada kakinya dan diselipkan dibawah pergelangan
         kaki.
  3. Ujung yang di
         samping di pasang menyelimuti korban kemudian diselipkan dibawah badannya
  4. Lipat sisi
         lainnya dan selipkan ke dalam.
    Tenangkan
         korban dan terangkan apa yang akan anda lakukan.
  5. Selipkan bagian atas selimut ke kepala dan leher
         korban, hingga tertutup. Sementara wajah dibiarkan terbuka.

TIPS MENGATASI KEBAKARAN

* Bila Anda sedang terjebak dalam kebakaran di Gedung Perkantoran
1. Berusahalah untuk tetap tenang. Hal ini wajib dilakukan dalam situasi apapun, dan dimanapun agar tindakan yang kita lakukan terarah dan tepat.
2. Bunyikan tanda kebakaran yang tersedia segera. Peringati masyarakat lain yang berada di dalam kantor tersebut.
3. Ikuti prosedur evakuasi yang terlah diterapkan bila ada.
4. Menuju ke tangga darurat, disarankan untuk tidak memakai lift. Penggunaan lift disaat keadaan darurat dapat menimbulkan gangguan saraf dan perhentian lift secara mendadak.
5. Bila terjebak asap berusahalah agar asap tidak masuk ke dalam organ pernafasan Anda. Bila asap sangat tebal, usahakan supaya posisi Anda serendah mungkin. Kain atau Tisu basah dapat digunakan untuk melindungi hidung Anda.
* Bila Anda sedang terjebak dalam kebakaran di dalam Rumah Tinggal:
1. Berusahalah untuk tetap tenang.
2. Evakuasi anggota keluarga dengan tanggap tapi tenang melalui bagian rumah yang aman.
3. Hubungi kantor Donas Pemadam Kebakaran setempat.
4. Bila Anda merasa yakin, gunakan pemadam api bila ada, atau gunakan air dari sumber terdekat, dengan tetap menjaga keselamatan diri dan sekitar.
Hal yang perlu diketahui juga apabila Anda telah terserang amukan api. Gunakanlah alat pemadam api dengan tata cara yang tertera.
Apabila pakaian yang Anda kenakan terbakar api, lakukan langkah-langkah berikut :
1. BERHENTI di tempat Anda berada.
2. Segera JATUHKAN DIRI Anda ke lantai.
3. BERGULING terus menerus sambil menutupi wajah dan mulut dengan telapak tangan – hal ini mencegah bagian wajah terbakar dan mencegah banyaknya asap yang masuk ke dalam hidung – bergulinglah sampai api padam.
4. Apabila api belum padam BALUTKAN KAIN BASAH kepada badan Anda.
5. DINGINKAN luka bakar dengan air selama 10-15 menit.
6. Bantuan paramedik sangat disarankan.
Penggunaan Alat Pemadam Api
Cara menggunakan Alat Pemadam Api Portable :
1. Perhatikan jenis pemadam, dari label yang tertera pada dinding tabung.
2. Cabut pen pengaman
3. Pegang tabung pengaman dengan kuat
4. Ambil jarak secukupnya lalu arahkan corong pemadam pada api yang akan dipadamkan.
5. Tekan tuas pembuka dan lakukan gerakan menyapu dari sisi ke sisi lain hingga api padam.
semoga tips ini bermanfaat

Tips Cara Membantu/Menolong Orang Patah Tulang


Patah tulang dapat terjadi akibat adanya cidera berat pada bagian tubuh sehingga tulang menjadi terbelah dan menimbulkan rasa sakit. Jika kita menemukan orang yang tulangnya patah sebaiknya kita harus berhati-hati jika ingin menolongnya karena jika salah maka cideranya akan bertambah parah.
Orang yang patah tulang sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit, puskesmas, klinik, dokter, ahli patah tulang atau pusat kesehatan lainnya agar dapat segera diberi perawatan yang intensif agar tulang yang patah bisa berangsur-angsur pulih kembali.
Beberapa Jenis/Macam Patah Tulang Dan Cara Menyikapinya :

A. Patah Tulang Tertutup
Patah tulang tertutup adalah kasus patah tulang di mana patahan tulangnya tidak melukai/merobek daging dan kulit yang ada di dekatnya. Patah tulang ini bisa menjadi terbuka jika patahan tulangnya semakin parah dan menusuk daging / kulit hingga menimbulkan luka berdarah.
- Tidurkan korban patah tulang dan jangan banyak bergerak yang tidak perlu.
- Pasang penyangga tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak semakin patah baik dengan menggunakan spalk / bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang antena, dll yang ringan dan kuat diikat atau dibalut kuat tetapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian yang patah.

B. Patah Tulang Terbuka
Patah tulang terbuka adalah kasus patah tulang di mana patahan tulangnya membuat daging dan kulit yang ada di sekitar patahan tulang menjadi sobek terluka. Patah tulang ini harus benar-benar diwaspadai karena selain mudah infeksi karena luka menganga juga kita bisa tertular penyakit orang yang berdarah tersebut bila tidak berhati-hati.
- Tidurkan korban patah tulang dan jangan banyak bergerak yang tidak perlu.
- Jika darah masih mengalir hentikan pendarahan dengan menekan dan mengikat bagian yang terluka dengan kain bersih.
- Pasang penyangga tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak semakin patah baik dengan menggunakan spalk / bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang antena, dll yang ringan dan kuat diikat atau dibalut kuat tetapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian yang patah atau terluka.

C. Patah Tulang Belakang / Spinal
Pada kondisi patah tulang punggung atau tulang belakang si penderita akan merasa sakit pada bagian belakang atau bagian leher. Jika demikian maka jangan menimbulkan banyak gerakan pada korban agar tidak merusak sumsum tulang belakang yang bisa mengakibatkan lumpuh permanen. Sebaiknya tunggu ambulan atau petugas medis yang berpengalaman untuk mengurus korban lebih lanjut.
- Jangan membuat pasien banyak bergerak baik berpindah tempat, mengangkat kepala, berdiri, duduk, dsb. Jika tidak mendesak jangan korban patah tulang belakang jangan dipindahkan dari tempat semula dan jaga posisi agar tetap dengan kepala lurus ke atas.
- Hangatkan badan penderita patah tulang punggung dengan selimut.
- Gunakan pengangkut dengan alas yang kuat dan keras seperti papan, meja, dll diangkut minimal dua orang agar stabil.

MANAJEMEN BENCANA


Jenis Bencana 
1)     Bencana Alam 
Fenomena atau gejala alam yang disebabkan oleh keadaan geologis, biologis, seismic, hidrologis dan meteorologist atau disebabkan oleh suatu proses dalam lingkungan alam yang mengancam kehidupan, struktur dan perekonomian masyarakat serta menimbulkan malapetaka. Bencana yang termasuk jenis bencana alam ini, antara lain : wabah penyakit, hama dan penyakit tanaman, gempa bumi, letusan gunung berapi, tanah longsor, gelombang laut pasang, banjir, erosi, abrasi, angin taufan, badai tropis, kekeringan dan kebakaran hutan. 

2)  Bencana Ulah Manusia           
Peristiwa yang terjadi karena proses teknologi, interaksi manusia dengan lingkungannya atau interaksi manusia di dalam dan diantara masyarakat itu sendiri yang menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat.Macam bencana akibat ulah manusia, antara lain : musibah industri, musibah nuklir, polusi berat, kecelakaan lalu lintas, tersesat dalam pendakian, kecelakaan saat kegiatan rekreatif, kebakaran pemukiman dan ledakan bahan kimia serta keresahan sosial yang disebabkan oleh konflik sosial, konflik politik atau perang. 

Tahap Penanggulangan Bencana  
a. Sebelum bencana terjadi                       
Kegiatan yang harus dilaksanakan sebelum bencana terjadi meliputi tahap-tahap : 
1)      Preventif (Pencegahan), yaitu kegiatan yang bertitik berat pada upaya penyebarluasan tentang berbagai peraturan perundang-undangan yang berdampak untuk meniadakan atau mengurangi resiko bencana, termasuk pembuatan peta rawan bencana. 
2)      Mitigasi (Penjinakan), yaitu kegiatan yang bertitik berat pada upaya dan usaha secara fisik untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan bencana, seperti pembuatan cek dam, rehabilitasi aliran sungai, pengawasan terhadap pelaksanaan RUTR, IMB, pemindahan penduduk ke daerah yang aman bencana, low enforcement terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemasangan tanda-tanda larangan di daerah yang dinyatakan rawan bencana. 
3)     Kesiapsiaagaan,  yaitu meliputi kegiatan untuk mengadakan pelatihan dan gladi bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, serta pendidikan dan pelatihan bagi aparat pemerintah termasuk penyiagaan pos-pos pengamatan gunung api, pos pengamatan cuaca, pos pengamatan pengendalian banjir dan pos-pos siaga lain yang sejenis. Kegiatan pada tahap ini amat penting, karena usaha untuk menghindari bencana akan lebih efektif dan efisien daripada tindakan rehabilitasi an rekonstruksi. 

b. Saat Bencana Terjadi 
Kegiatan yang perlu dilaksanakan pada tahap ini meliputi : 
1)      Peringatan dini, yaitu upaya dan kegiatan yang amat penting yang tidak boleh diabaikan agar dapat memberikan kesempatan kepada penduduk untuk menyelamatkan diri dari kemungkinan terlanda bencana. 
2)      Tanggap darurat, yaitu upaya dan kegiatan  pengerahan unsur penanggulangan bencana guna mencari, menolong dan menyelematkan korban bencana, serta memberikan santunan kepada para pengungsi berupa pakaian, selimut, makanan, minuman, barak-barak darurat dan kegiatan lain sejenis. 

c. Sesudah bencana mereda Segera setelah bencana mereda kegiatan yang harus dilaksanakn meliputi : 
1)     Rehabilitasi, yaitu upaya dan kegiatan untuk memfungsikan kembali dan mengkonsolidasikan berbagai sarana dan prasarana ekonomi, transportasi dan kehidupan masyarakat secara darurat guna mengurangi penderitaan masyarakat yang tertimpa bencana/musibah. 
2)     Rekonstruksi, yaitu upaya dan kegiatan untuk membangun kembali berbagai kerusakan yang diakibatkan oleh bencana secara lebih baik daripada keadaan sebelumnya dengan telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana di masa yang akan datang.

Pertolongan Pertama (PP)


I. PENDAHULUAN
P3K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus ataun sesuai prioritas yang mengancam nyawa.
Dalam kesempatan ini akan dibahas P3K secara praktis pada kasus-kasus darurat yang sering kita amati dan alami di sekitar kita.

II. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS TENGGELAM
Kasus tenggelam merupakan kasus yang sering terjadi pada wilayah perairan seperti di Indonesia, terutama daerah sungai atau pantai. Perlu diketahui adanya perbedaan media air sebagai sumber persoalan; air asin atau air tawar. Tetapi pada prinsipnya dalam P3K kasus tenggelam adalah sesegera mungkin mengangkat korban tenggelam ke permukaan air atau daratan. Hal ini tentu akan dilakukan oleh orang yang sangat terlatih dalam hal berenang, sehingga penolongpun tidak menjadi korban berikutnya. Setelah korban tenggelam ini dapat di keluarkan dari air maka mengusahakan untuk membebaskan fungsi pernapasan; dan mengeluarkan air yang sudah terminum dengan cara merangsang terjadinya refleks muntah (bagi pasien sadar), sedangkan bagi korban tak sadar/ koma kita harus menghindari terjadinya aspirasi( masuknya air dalam saluran napas) serta sesegera mungkin dibawa ke fasilitas kesehatan yang memadai. Kegawatan pada korban tenggelam adalah terjadinya kegagalan fungsi pernapasan akibat masuknya cairan(air tawar/ asin) ke dalam jaringan paru yang dapat menyebabkan gangguan fungsi respirasi. Semakin cepat diketahui/ ditolong korban tenggelam maka semakin lebih baik dan mudah untuk penanganan selanjutnya.

III. PERTOLONGAN PADA LUKA BAKAR
Terpenting dalam pertolongan pertama pada luka bakar adalah segera membebaskan korban dari sumber luka bakar kemudian mengatasi nyeri. Terbakarnya permukaan tubuh membuat sensasi nyeri yang sangat hebat, terutama pada luka bakar yang tidak terlalu dalam, sehingga syaraf-syaraf nyeri banyak mengalami rangsangan. Selain itu juga perlu mendapat perhatian sumber penyebab luka bakar itu apa? Api dan air/ uap panas sangat berbeda, begitu juga dengan lokasi tubuh yang terbakar. Sangat berbahaya adalah mengirup uap panas, hal ini akan segera menyebabkan udema jaringan saluran napas, sehingga terjadi obstruksi saluran napas.
Mengurangi perasaan nyeri yang paling ideal adalah air bersih yang dingin. Seringkali terjadi kesalahan dalam penanganan luka bakar pada tahapan ini. Penggunaan bahan selain air bersih merupakan hal yang sangat tidak menguntungkan bagi korban, karena selain air yang bersih dapat menyebabkan semakin kotornya permukaan luka, mempersulit pembersihannya pada saatnya nanti dan dapat menambah rangsangan nyeri itu sendiri. Kalau memungkinkan berikanlah siraman air mengalir.

IV. PERTOLONGAN PERTAMA PADA GIGITAN BINATANG
Sebagai pedoman dasar pada setiap luka gigitan, maka yang utama dilakukan adalah mengeluarkan racun yang sempat masuk ke dalam tubuh korban dengan menekan sekitar luka sehingga darah yang sudah tercemar sebagian besar dapat dikeluarkan dari luka tersebut. Seringkali luka yang ditimbulkan tidak sampai mengeluarkan darah, seyogyanya luka tersebut diperlebar secukupnya sampai penolong dapat mengeluarkan darah yang tercemar itu. Tidak dianjurkan mengisap tempat gigitan, hal ini dapat membahayakan bagi pengisapnya, apalagi yang memiliki luka walaupun kecil di bagian mukosa mulutnya. Sambil menekan agar racunnya keluar juga dapat dilakukan pembebatan( ikat) pada bagian proksimal dari gigitan, ini bertujuan untuk mencegah semakin tersebarnya racun ke dalam tubuh yang lain. Selanjutnya segera mungkin dibawa ke pusat kesehatan yang lebih maju untuk perawatan lanjut.

V. PERTOLONGAN PERTAMA PADA PATAH TULANG
Dalam penanganan patah tulang (fraktur) yang penting diperhatikan adalah ; mencegah komplikasi lebih parah, mencegah perdarahan, mencegah infeksi. Secara teoritis patah tulang dibagi menjadi 2; patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup. Penanganan pertama pada patah tulang secara prinsipil adalah menghindari gerakan-gerakan/gesekan-gesekan pada bagian yang patah. Tindakan ini dapat dilakukan pembidaian/ pasang spalk dengan menggunakan kayu atau benda yang dapat menahan agar kedua fraksi yang patah tidak saling bergesekan. Selain itu, khusus pada patah tulang terbuka, maka penolong juga mencegah agar luka tersebut tidak terkontaminasi dengan kotoran/ infeksi. Pada patah tulang vertebra, yang perlu diperhatikan adalah saat pengangkatan korban harus dalam keadaan vertebranya lurus, artinya korban harus diletakkan pada alas kasur yang keras, untuk menghindari cedera saraf pada vertebra. Patah tulang vertebra termasuk yang sangat gawat apabila daerah frakturnya sekitar leher, karena dapat menyebabkan kelumpuhan total pada seluruh anggota badan. Fraktur pada tulang tengkorak dapat menyebabkan kematian mendadak, sehingga seringkali pertolongan pertamapun tidak sempat dilakukan.

VI. KOMPLEKSITAS PADA PERTOLONGAN PERTAMA
Tidak jarang terjadi korban kecelakaan dengan multiple injury, sehingga mempersulit bagi penolong. Pada keadaan demikian ini berlaku “ skala prioritas”. Terpenting adalah menjaga system saluran pernapasan dan detak jantung berfungsi dengan baik, sehingga kita masih dapat menyelamatkan nyawa korban. Pada kecelakaan massal seperti kecelakaan pesawat terbang, tanah longsor, kebanjiran dan sebagainya maka dikenal adanya “Samaritan law”, yaitu penolong berhak menilai korban yang masih layak untuk ditolong dengan kemungkinan harapan hidup masih tinggi, setelah meraka teratasi, barulah korban-korban yang berikutnya. Hal ini tergantung juga dari jumlah personil penolong.
Setiap usaha pertolongan berarti diawali dengan niat yang baik, sehingga untuk menghasilkan hasil yang baik diperlukan ketrampilan serta pengetahuan yang cukup agar tidak terjadi kesalahan dalam bertindak. Tidak jarang di Emergency suatu Rumah Sakit tertentu para korban yang sudah kita tolong justru sudah meninggal, hal ini berarti kita tidak berhasil. Paling tidak usaha kita sudah maksimal disertai dengan kecermatan saat-saat kita menolong korban, tetapi tidak juga berhasil maka bukan berarti kita gagal, tetapi memang proses perjalanan kehidupan sudah sampai waktunya.
Catatan tambahan :
Prinsip-Prinsip dalam mengangkat
* Berdiri dengan kedua kaki sedikit merenggang.
* Tegakkan punggung dan bengkokkan lutut.
* Jaga keseimbangan tubuh
* Gunakan tumpuan kaki (paha) untuk mengangka

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan adalah bantuan pertama yang diberikan kepada orang yang cedera akibat kecelakaan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan sasaran menyelamatkan nyawa, menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah dan mempercepat penyembuhan.

Seorang pemberi pertolongan pertama bertugas:
* Memeriksa keadaan tanpa membahayakan diri sendiri, misalnya memeriksa apakah masih ada kabel listrik tegangan tinggi di sekitar korban, atau ada ceceran bahan kimia berbahaya dll.
* Menenangkan korban dan melindunginya dari bahaya yang mungkin timbul
* Jika perlu membawa korban kembali ke tempat tinggalnya atau ke tempat sarana medis terdekat.
Sikap tenang dan percaya diri selama menilai situasi dan melakukan perawatan medis yang diperlukan, akan menentramkan semua orang terutama korban dan membuat mereka yakin ia akan mampu mengatasi situasi.
Seorang pemberi P3K yang bijaksana tidak hanya tergantung dari barang-barang yang ada dalam perlengkapan P3Knya, tetapi ia akan berusaha untuk menggunakan barang apa saja yang ada di sekitarnya, dan apabila perlu ia akan membuatnya sendiri, misalnya tandu darurat, penyangga darurat dan lain-lain.
Hal-Hal Yang Perlu Dicermati
* Urutan Kejadian; Bagaimana Kecelakaan Terjadi?, Tanyakan pada korban dan saksi mata.
* Gejala; Dengar baik-baik segala ucapan korban, apakah ia merasa sakit? Lihat secara jelas, bagian tubuh mana yang mengalami pendarahan?Dapatkah digerakkan?
* Tanda-Tanda; Periksa korban dari ujung kepala hingga kaki dengan cermat, bandingkan ke dua sisi badan korban. Adakah kejanggalan yang terlihat atau teraba? Apakah korban mengenakan tanda-tanda medis seperti gelang medis
* Perkecil Resiko terjadinya kecelakaan susulan; misalnya terjadi kecelakaan lalu lintas, perkecil resiko terjadinya kebakaran dengan mematikan stater / kunci kontak, segera siagakan alat pemadam kebakaran. Peringatkan Kendaraan lain yang melewati tempat kejadian, seperti dengan memasang segitiga pengaman atau tunjuk beberapa orang untuk mengatur lalu lintas
* Saksi Mata
Bila korban mendapat kecelakaan karena:
* Berhubungan dengan Listrik
Bila korban terkena sengatan listrik tegangan rendah, misalnya di ruang tamu, hentikan aliran listrik dengan mematikan sekering atau mencabut stop kontak. Bila hal ini sulit untuk dilakukan, berdirilah pada permukaan yang kering, misalnya gulungan kertas, keset karet dll, dan sentakkan anggota tubuh korban yang terkena aliran listrik tersebut dengan benda yang bukan menghantarkan arus listrik, misalnya tangkai sapu. Kemudian baru lakukan pertolongan pertama seperlunya. DILARANG MENYENTUHKAN KORBAN DENGAN BENDA BASAH, karena air merupakan penghantar listrik yang baik.
* Berhubungan dengan Kendaraan Pengangkut Bahan Kimia
Biasanya kendaraan pengangkut bahan kimia selalu memberikan tanda-tanda peringatan, misalnya apakah cairan yang dimuat mengandung zat beracun, zat mudah terbakar, zat korosif dll. untuk itu kita harus berhati-hati dalam menanganinya. Misalnya kita ragu-ragu untuk menolongnya, usaha paling bagus adalah dengan segera melaporkan kecelakaan tersebut dengan data-data yang ada.
* Berhubungan dengan Binatang Buas atau Berbisa
Sebelum kita melakukan pertolongan pertama, alangkah bijaksananya bila kita terlebih dahulu mengecek apakah binatang tersebut masih ada di tempat kejadian atau sudah pergi.
Memindahkan Korban
Kenyamanan dan kondisi cedera harus menjadi pertimbangan utama dalam memindahkan korban. Ada dua hal penting, yaitu:
* Lebih baik pindahkan barang-barang yang bisa membahayakan korban, bila hal ini tidak mungkin untuk dilakukan, baru dilakukan usaha memindahkan korban.
* Jangan memindahkan sendiri korban, bila ada orang lain yang dapat membantu.
Agar cedera korban tidak tambah parah, tunggu sampai orang yang ahli datang karena penanganan yang ceroboh dapat memperparah cedera. Misalnya tulang yang patah dapat merobek pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan hebat. Pilihlah teknik yang sesuai dengan kondisi cedera, jumlah tenaga penolong, ukuran tubuh korban, dan rute yang akan dilewati.
Prinsip-Prinsip dalam mengangkat

* Berdiri dengan kedua kaki sedikit merenggang.
* Tegakkan punggung dan bengkokkan lutut.
* Jaga keseimbangan tubuh
* Gunakan tumpuan kaki (paha) untuk mengangkat

 

Peralatan P3K
* Plester
* Pembalut berperekat
* Pembalut steril (besar, sedang dan kecil)
* Perban gulung
* Perban segitiga
* Kain Kasa
* Pinset
* Gunting
* Peniti, dll